BENTROKAN DI TELUKDALAM
Kapolres Nias Selatan Bantah Anggotanya Aniaya Mahasiswa
Kapolres Nias Selatan AKBP John CE Nababan (kiri) bersama Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi saat mengadakan pengamanan pada bentrokan antara mahasiswa dan polisi, Selasa (8/10/2013). | Foto: NBC/Seiman Lase
TELUKDALAM, NBC — Kepala Polisi Resor Nias Selatan
AKBP John CE Nababan membantah jika anggotanya memukuli dan menganiaya
mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di kantor Satuan Polisi Lalu Lintas
Jalan Pancasila Kelurahan Pasar Kecamatan Teluk dalam Kabupaten Nias
Selatan, Selasa (8/10/2013). Kapolres menilai bahwa gesekan atau
tindakan keras yang dilakukan anggotanya merupakan dinamika di lapangan
dan bukan merupakan penganiayaan.
“Itu dinamika di lapangan. Bentrokan dipicu karena datangnya
sekelompok orang membawa batu dan melempar. Melihat itu, anggota saya
mengamankan orang tersebut. Jadi, kalau gesekan yang terjadi dan
tindakan keras dari anggota saya bukanlah penganiayaan,” ujarnya kepada
NBC saat ditemui di lokasi bentrokan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif
Mahasiswa (STKIP) Nias Selatan Berkat Zebua membantah adanya mahasiswa
yang membawa batu dan melempari petugas. “Kami itu beraudensi dengan
Kasat Lantas terkait proses penilangan teman-teman kami, bukan untuk
membuat keributan. Pada saat itu, tak satu orang pun mahasiswa yang
membawa batu dan melempari petugas kepolisian. Bentrokan terjadi saat
beberapa petugas kepolisian menarik paksa dan memukul teman-teman kami.
Hingga saat ini, ada lima teman kami yang mengalami luka ringan dan
sedang berobat jalan,” ujar Berkat.
Berkat berharap agar oknum polisi yang diduga melakukan penganiayaan
terhadap mahasiswa dapat ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Negara ini adalah negara demokrasi, di mana setiap orang memiliki hak
menyampaikan pendapat. Kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi
tersebut merupakan tindakan melawan hukum. Untuk itu, kami meminta agar
oknum pelaku penganiayaan tersebut dapat ditindak sesuai dengan hukum
yang berlaku,” ujarnya.
Untuk diketahui, bentrokan antarmahasiswa dan petugas Kepolisian
Resor Nias Selatan terjadi saat mahasiswa STKIP dan STIE Nias Selatan
melakukan orasi di depan kantor Sat Lantas menuntut pembebasan SIM dan
sepeda motor teman mereka yang telah ditahan oleh petugas saat melakukan
razia di sekitar kota Telukdalam, Selasa (8/10/2013).
Hingga berita ini ditayangkan, pihak kampus STKIP dan STIE Nias
Selatan sedang melakukan upaya untuk menyelesaikan masalah dugaan
pemukulan dan penganiayaan mahasiswanya. Hingga kini, pihak kampus belum
dapat ditemui karena sedang sibuk.
Tidak ada komentar